Jumat, 11 Juni 2010

MORFEM

Untuk menentukan sebuah satuan bentuk adalah morfem atau bukan, kita harus membandingkan bentuk tersebut di dalam kehadirannya dengan bentuk-bentuk lain. Kalau bentuk tersebut ternyata bisa hadir secara berulang-ulang dengan bentuk lain, maka bentuk tersebut adalah sebuah morfem. Sebagai contoh kita ambil bentuk {kedua}, ternyata bentuk {kedua} dapat kita banding-bandingkan dengan bentuk-bentuk sebagai berikut.

ketiga

kelima

ketujuh

kedelapan

kesembilan

kesebelas

Ternyata juga semua bentuk ke pada contoh di atas dapat disegmentasikan sebagai satuan tersendiri dan yang mempunyai makna yang sama, yaitu menyatakan tingkat atau derajat. Dengan demikian bentuk ke pada contoh di atas, karena merupakan bentuk terkecil yang berulang-ulang dan mempunyai makna yang sama, bisa disebut sebagai sebuah morfem.

Dalam studi morfologi suatu satuan bentuk yang berstatus sebagai morfem biasanya dilambangkan dengan mengapitnya di antara kurung kurawal. Misalnya, kata Indonesia mesjid dilambangkan sebagai {mesjid}; kata kedua dilambangkan menjadi {ke} + {dua}, atau bisa juga ({ke} + {dua}). Selama morfem itu berupa morfem segmental hal itu mudah dilakukan.

Sudah disebutkan bahwa morfem adalah bentuk yang sama, yang terdapat berulang-ulang dalam satuan bentuk yang lain.

Bentuk-bentuk realisasi yang berlainan dari morfem yang sama itu disebut alomorf. Dengan kata lain, alomorf adalah perwujudan konkret (di dalam pertuturan) dari sebuah morfem. Jadi, setiap morfem tentu mempunyai alomorf, entah satu, entah dua, atau juga enam. Selain itu bisa juga dikatakan morf atau alomorf adalah dua buah nama untuk sebuah bentuk yang sama. Morf adalah nama untuk semua bentuk yang belum diketahui statusnya, sedangkan alomorf adalah nama untuk bentuk tersebut kalau sudah diketahui status morfemnya.

Dalam tata bahasa tradisional nama yang digunakan adalah awalan me-, dengan penjelasan, awalan me- ini akan mendapat sengau sesuai dengan lingkungannya. Dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia dipilih alomorf meng- sebagai nama morfem itu, dengan alasan alomorf meng- paling banyak distribusinya. Namun, dalam studi linguistik lebih umum disebut morfem meN- (dibaca: me- nasal; N besar melambangkan Nasal).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar